USABILITY LEARNING MANAGEMENT SYSTEM PADA PELATIHAN TENAGA KESEHATAN DI MASA PANDEMI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.56196/jta.v12i01.209Keywords:
Tingkat Kepuasan Peserta, User-FriendlyAbstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai usability/penggunaan (Learning Management System) LMS pada pelatihan tenaga kesehatan masa pandemi Covid-19 di Bapelkes Cikarang. Pada penelitian sebelumnya LMS digunakan untuk pengolahan data-data master yang dibutuhkan dalam menunjang kegiatan pelatihan dan pembelajaran di kalangan guru, pendidikan formal dan perusahaan. Namun penelitian ini fokus pada pemanfaatan LMS dalam pelatihan jarak jauh, akibat pandemi Covid-19 di balai pelatihan kesehatan. Penelitian dilaksanakan pada Agustus 2021, menggunakan model teori usability Neilsen, dengan subyek alumni peserta pelatihan Penugasan Khusus di angkatan tiga belas yang berjumlah 38 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner, pedoman wawancara dan telaah laporan penyelenggaraan pelatihan. Analisis penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini melakukan pengukuran usability aplikasi LMS SI Tangkas Bapelkes Cikarang, untuk mendapatkan gambaran seberapa besar manfaat, pemahaman dan tingkat kepuasan peserta. Pengukuran dilakukan terhadap hasil belajar dan tingkat kepuasan peserta serta ketergunaan LMS SI Tangkas melalui lima kriteria, yaitu learnability, efficiency, memorability, errors dan satisfaction. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar memenuhi nilai kelulusan dan tingkat kepuasan peserta rata-rata memuaskan. Sementara tingkat ketergunaan (usability) dari aplikasi SI Tangkas, adalah mudah dipelajari dan pengguna menyatakan puas dengan aplikasi ini. Namun dari sisi efisien, prosedur penggunaan dan tingkat kesalahan dalam mengoperasionalkan aplikasi didapatkan hasil kurang memenuhi usability. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam pengembangan antarmuka aplikasi untuk pelatihan berikutnya dan juga untuk pelatihan bidang kesehatan lainnya. Rekomendasi untuk penelitian ini adalah agar LMS bisa dikembangkan menjadi LMS yang lebih mudah diingat prosedur penggunaanya, lebih efisien, dan lebih sedikit kesalahan yang ditimbulkan.